Natsir lahir di desa Maroson dan dia masih tinggal di sana hingga hari ini bersama istrinya Diana dan 4 anak-anak dan dikelilingi oleh kebunnya yang indah. Dia membagikan cinta dan pengabdiannya untuk keluarga bersama kebunnya dan berusaha untuk selalu membuatnya berbuah dan berkembang. Moto dalam kehidupannya: “Belajar – Berbagi – Berdaya”.
Natsir menghabiskan seluruh waktunya, sumber daya dan energi untuk memberdayakan komunitasnya dan alam di sekitarnya. Selain membangun sekolah untuk anak-anak setempat dan mendidik mereka sendiri, dia suka bertukar pikiran dan memperluas pengetahuannya dengan pengunjung dari seluruh dunia.